Pakar: Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan Stabil Kisaran 5 Persen

Pakar: Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan Stabil Kisaran 5 Persen

Chief Economist PermataBank Josua Perdede menyebut bahwa Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 stabil di angka 5 sampai 5,1 persen. Josua menjelaskan, meski dampak pandemi Covid 19 sudah terlewati, namun kinerja ekspor Indonesia melambat hingga tahun depan. Hal ini disebabkan mitra dagang Indonesia yakni Tiongkok sedang mengalami krisis real estate.

Diketahui, kontribusi ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai 23 persen. "Tapi, yang saya lihat kinerja ekspor kita, karena kan kondisi ekonomi global tahun ini cenderung melambat dan ini bahkan terlambat lagi di tahun depan," tutur dia. Lebih jauh Josua menegaskan, baik World Bank ataupun IMF memprediksk tahun depan pertumbuhan ekonomi Tiongkok ini turun lagi di bawah 5 persen.

Jadi Panutan, Perangkat Desa di Belanti Ogan Ilir Sisihkan Gaji Bantu Warga Kurang Mampu Digaji Rp200 Ribu Jadi Guru Honorer SD di Kediri, Marga Kini Diangkat Jadi Tenaga Ahli Bupati Guru Honorer Digaji 200 Ribu Uangnya untuk Bantu Siswa Miskin, Kini Diangkat Jadi Tenaga Ahli Bupati

Waspada, Titik Titik Perairan di Sulawesi Tenggara Potensi Gelombang Tinggi Selama 6 Hari Bukan di Bali, Dua Glamping Sekeren dan Seindah Ini Ada di Banten, Ini Nama dan Lokasinya? Halaman 3 Sosok Marga Cistha Guru Honorer yang Sisihkan Gaji Untuk Bantu Siswa, Kini Jadi Tenaga Ahli Bupati

Kampanye Anies di Banda Aceh, Masyarakat Terus Berdatangan Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4 "Kondisi ini akan berdampak ke Indonesia sebagai salah satu Mitra dagang utama terbesar bagi Indonesia," jelas Josua.

Adapun tiga komoditas yang diekspor Indonesia ke Tiongkok adalah besi dan baja besi, batubara, serta kelapa sawit.

Kinerja Ekspor Batubara di Oktober 2023 Capai 2,73 Miliar Dolar Naik 24,11 Persen

Kinerja Ekspor Batubara di Oktober 2023 Capai 2,73 Miliar Dolar Naik 24,11 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor tiga komoditas unggulan yaitu batubara, minyak kelapa sawit serta besi dan baja pada Oktober ini kompak mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Tiga komoditas tersebut memberikan share sebesar 34,03 persen dari total nilai ekspor ekspor nonmigas pada Oktober sebesar 20,78 miliar dolar Amerika Serikat (AS). "Nilai ekspor untuk ketiga komoditas ini memberikan share sekitar 34,03 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2023," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Rabu (15/11/2023).

Tercatat ekspor komoditas batubara di bulan ini naik 24,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 2,20 miliar dolar AS menjadi 2,73 miliar dolar AS pada Oktober 2023. "Ekspor batubara lebih didorong oleh peningkatan volume ekspor nya volume ekspor batubara bulan ini naik 18,21 persen," tuturnya. Sedangkan kinerja ekspor minyak kelapa sawit naik 2,59 persen dari bulan sebelumnya sebesar 1,84 miliar dolar AS menjadi 1,89 miliar dolar AS di Oktober.

Viral Perjuangan Iki Hidupi 3 Adiknya dengan Jualan Kue Keliling, Ibu Sudah Meninggal Bapak Kabur Kampanye Anies, Prabowo dan Ganjar Pranowo Hari Ini ke JIS, GBK dan Jateng KEJUTAN Survei Terbaru, Elektabilitas Anies Muhaimin Unggul Jauh dari Ganjar Mahfud, Ini Hasilnya

Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye, Anies: Diteruskan atau Perlu Ada Perubahan? Hasil Survei Elektabilitas Terbaru, Terjawab Capres Terkuat Jelang Pemungutan Suara 14 Februari Halaman 4 Pria Janji Bakar Sepeda Motor Seharga Rp 30 Juta Jika Anies atau Ganjar Menangkan Pilpres 2024

Kinerja Ekspor Batubara di Oktober 2023 Capai 2,73 Miliar Dolar Naik 24,11 Persen Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4 "Nilai ekspor minyak kelapa sawit ini didorong oleh peningkatan volume ekspor kelapa sawit tersebut volume ekspor minyak kelapa sawit bulan ini 6,84 persen," ucap Pudji.

Adapun kinerja ekspor besi dan baja naik 5,76 persen dibandingkan bulan September sebesar 2,32 miliar dolar AS menjadi 2,45 miliar dolar AS di Oktober 2023. "Komoditas besi dan baja mengalami kenaikan nilai ekspor baik secara bulanan maupun tahunan yang lebih didorong oleh peningkatan volume ekspor nya," ungkapnya.